Kamis, 27 Februari 2014

Alat Ukur Panjang beserta Gambarnya

a. Jangka Sorong

Alat ukur jangka sorong biasa digunakan untuk mengukur ketebalan benda-benda yang tipis, mengukur diameter bagian dalam atau bagian luar pipa, dan untuk mengukur kedalaman suatu bejana yang sempit. Jangka sorong terdiri dari dua bagian utama, yaitu rahang tetap dan rahang sorong. Rahang tetap dilengkapi dengan skala nonius atau vernier, yang diambil dari nama penemu yang pertama kali menemukan jangka sorong, yakni Pine Vernier. Jangka sorong memiliki ketelitian pengukuran sampai dengan 0,1 mm. Pada perkebangan selanjutnya, ada jangka sorong yang memiliki ketelitian sampai dengan 0,05 mm, 0,02 mm, dan jangka sorong digital dengan ketelitian 0,01 mm. 



Cara menggunakan jangka sorong adalah sebagai berikut:
1.     Misalnya kita mengukur diameter luar sebuah pipa.  Setelah pipa kita jepit, maka kita kunci dengan memutar sekrup pengunci. 
2.     Kemudian kita baca skala pada rahang tetap, yaitu garis skala di depan garis skala nonius yang tepat berimpit dengan garis skala rahang tetap. Hasil pembacaannya = skala tetap + skala nonius.

B. Mikrometer Skrup
Apabila kita ingin mengukur ketebalan suatu plat tipis dengan lebih teliti, maka kita dapat menggunakan alat mikrometer sekrup, karena ketelitiannya mencapai 0,01 mm. Mengapa demikian? Pada mikrometer sekrup terdapat dua macam skala, yaitu skala tetap dan skala putar. Skala tetap terbagi dalam satuan milimeter (mm), skala ini terdapat pada laras dan terbagi dua skala yakni skala atas dan skala bawah. Sedangkan skala putar, terdapat pada besi penutup laras yang dapat berbputar 360 derajat, dapat bergeser ke depan atau ke belakang. Skala putar terbagi menjadi 50 skala atau bagian yang sama. Satu kali putaran skala putar akan bergeser 0,5 mm ke depan atau ke belakang, maka setiap kita memutar satu skala menghasilkan = 0,5/50 x 1 mm = 0,01 mm.



Cara menggunakan mikrometer sekrup adalah sebagai berikut:
1.     Benda atau plat tipis yang akan diukur ketebalannya diletakkan di antara landasan dan sumbu. Kemudian gagang pemutar kita atur sehingga plat tersebut terjepit dengan kuat, baru kita tarik kunci ke arah kiri agar tidak terjadi pergeseran lagi (mengunci).
2.     Untuk menentukan besarnya pengukuran maka pembacaan skala kita lakukan dengan membaca skala tetap terlebih dahulu, dengan satuan milimeter, yaitu garis skala tetap yang tepat berada di depan gagang pemutar.


C.Mistar
     Pada pembacaan skala putar akan kita peroleh suatu angka tertentu kemudian kita kalikan dengan 0,01. Jumlah pembacaan skala tetap dan skala putar inilah yang merupakan hasil pengukuran.
Berikut langkah-langkah melakukan pengukuran panjang dengan menggunkan mistar/penggaris dengan benar. Agar lebih jelasnya Mafia Online berikan contohnya dengan gambar. Perhatikan gambar berikut! Berapa hasil pengukuran tersebut? Oke perhatikan langkah-langkahnya.



Cara menggunakan mistar sebagai berikut :
  1. Letakan benda yang akan diukur pada tepi skala mistar (lihat gambar).
  2. Pastikan bahwa benda telah sejajar dengan mistar dan salah satu ujung benda tepat berada di angka nol (0)
  3. Baca skala mistar yang terletak diujung lain benda (bukan ujung yang di titik nol mistar).
  4. Lihat angka yang dekat dengan akhir ujung benda, pada gambar tersebut akhir ujung benda berada di skala 2, maka panjang benca adalah 2 cm
  5. Lihat juga setelah angka 2 ada garis-garis, lihatlah garis-garis tersebut dengan cara menghitungnya setelah angka 2. Maka ujung benda tersebut berakhir di garis ke 5, maka skalnya di baca 5 mm atau 0,5 cm
  6. Panjang benda tesebut adalah 2 cm + 5 mm atau 2 cm + 0,5 cm. Dengan demikian panjang benda tersebut adalah 2,5 cm atau 25 mm.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar